Saat emosi menjadi suguhan sampingan sepakbola...
1. Roberto Mancini Vs. Mario Balotelli
2. Joe Jordan Vs. Gennaro Gattuso
Pertikaian asisten manajer Tottenham Hotspur dan gelandang AC Milan ini terjadi pada babak 16 besar Liga Champions musim 2010/11 di San Siro. Gattuso mendadak beringas setelah bertukar umpatan dengan Jordan yang segera mencopot kacamatanya untuk melayani "tantangan" itu. Beruntung keadaan tidak memburuk karena keduanya segera dilerai.
"Saya sedang gugup. Kami berdua berbicara dengan bahasa Skotlandia, sesuatu yang saya pelajari ketika bermain untuk Glasgow Rangers, tapi saya tidak bisa bilang apa saja yang kami bicarakan," ujar Gattuso yang akhirnya menerima sanksi bermain empat kali.
3. Mick McCarthy Vs. Roy Keane
Keane memprotes kualitas fasilitas yang didapat skuat timnas Irlandia
saat bersiap mengikuti Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang
dengan sasaran sang pelatih, McCarthy. Pertikaian keduanya berakhir
dengan kepulangan Keane dari Saipan dan absen di turnamen. Irlandia
sendiri mampu melaju hingga babak 16 besar sebelum disingkirkan Spanyol
melalui adu penalti. McCarthy pulang disambut bak pahlawan karena
penampilan gigihnya, tapi barangkali dia tidak melupakan umpatan Keane.
"I
didn't rate you as a player, I don't rate you as a manager, and I don't
rate you as a person. You're a f****** w***** and you can stick your
World Cup up your a***. The only reason I have any dealings with you is
that somehow you are the manager of my country! You can stick it up your
b*******," kata Keane sekaligus sebagai salam perpisahannya dengan Piala Dunia di Timur Jauh.
4. Brian Clough Vs. Roy Keane
Lain lagi seperti yang dilakukan Clough terhadap Nigel Jemson. Usai striker muda Forest itu beraksi individual menawan di sebuah laga tim cadangan, Clough melabraknya. "Apakah kamu pernah dipukul di perut?" tanya sang manajer. Tidak, jawab Jemson. Clough pun melayangkan pukulan, "Sekarang kamu sudah mengalaminya, nak"
"Jangan lakukan lagi trik seperti itu ketika orangtuamu menyaksikan di tribun penonton."
5. Guus Hiddink Vs. Edgar Davids
"Hiddink must take his head out of players' a***s so he can see better," cetus Davids dan tiket pulang ke Amsterdam pun segera didapatkannya.
6. Delio Rossi Vs. Adem Ljajic
"Dalam beberapa bulan terakhir tekanan mendera. Saya minta maaf karena pelatih kami tak pernah melakukan hal yang sama sebelumnya. Untuk kebaikannya sendiri dia harus tahu sudah melakukan kesalahan dan saya harus menempuh keputusan ini. Tidak ada provokasi yang bisa membenarkan tindakannya. Tim ini harus menyatu untuk meloloskan diri dari ancaman degradasi," ujar presiden Andrea Della Valle penuh penyesalan.
7. Norbert Meier Vs. Albert Streit
"Norbert sudah menelepon saya sehari setelah pertandingan dan meminta maaf. Masalah itu sudah selesai bagi saya," ungkap Streit beberapa tahun berselang.
8. Fabio Capello Vs. Paolo Di Canio
"You're not going to tell me what to do. Whether I go back to the hotel or not, it's up to me, it's my decision. You're going to stop deciding things for me! One thing is for sure, I'm not going to hang around here and look at your p***s face any longer!" sergah Di Canio misuh-misuh dan segera setelahnya dia pindah ke Glasgow Celtic.
9. Paolo Di Canio Vs. Leon Clarke
"Paolo merasa perselisihan seharusnya diselesaikan di balik layar dan dia ingin membawanya ke ruang ganti, tetapi Leon tidak bisa ditenangkan," ujar presiden Jeremy Wray menjelaskan situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar